Membaca berarti membuka jendela dunia... Banyak membaca berati banyak ilmu.. Banyak ilmu berarti banyak tahu... Tahu bagaimana cara memandang dan menjalani kehidupan ini... Hidup adalah bekerja keras, keajaiban tidak akan datang begitu saja. Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang merubahnya, apa yang harus dirubah? Yang harus dirubah adalah apa yang ada didalam diri mereka sendiri, yaitu state of mind and role of thinking->Bagaimana cara kita berpikir, Cara kita memandang kehidupan, dan Cara kita mengatasi persoalan.

Thursday, May 26, 2011

OUTLINE MATA KULIAH FILSAFAT ILMU



Program           : Magister (S2)
Konsentrasi      : Pendidikan Agama Islam
Minat               : Pendidikan MKPI A dan B
Program Studi  : Pendidikan Islam
Mata Kuliah     : Filsafat Ilmu : Topik-topik Epistemologi
Bobot Studi      : 2 sks
Dosen              : Dr. Alim Roswantoro,M.Ag,

PROGRAM PASCASARJANA UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA SEMESTER GASAL (I) TAHUN AKADEMIK 2010/2011

  1. DESKRIPSI MATA KULIAH
Dalam filsafat ilmu, ilmu bisa dipersoalkan dari aspek ontologi, epistemologi, dan implikasi-implikasi nilai etisnya, tetapi dalam perkuliahan ini hanya dibatasi pada topik-topik epistemologinya. Epistemologi menekankan pada bagaimana pengetahuan dibangun, mulai dari sumber, alat, struktur, dan validasi kebenarannya. Dalam setiap konsep dan ilmu pendidikan, termasuk pendidikan Islam bisa ditemukan bangunan pengetahuan yang berlaku sebagai kerangka epistemologinya. Matakuliah ini mencoba menggali topik-topik epistemologi aliran-aliran filsafat dengan tujuan untuk mengetahui bangunan kebenaran pengetahuannya yang kemudian dikaitkan dengan isu-isu dalam ilmu pendidikan dan implikasi-implikasi bagi pendidikan secara umum dan pendidikan Islam khususnya.

  1. KOMPETENSI
Mahasiswa mampu memahami secara kritis topik-topik epistemologi aliran-aliran filsafat dengan tujuan untuk mengetahui bangunan kebenaran pengetahuannya yang kemudian dikaitkan dengan isu-isu dalam ilmu pendidikan dan implikasi-implikasi bagi pendidikan secara umum dan pendidikan Islam khususnya..

  1. STRATEGI PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
Pembelajaran dilakukan dengan model seminar kelas, mahasiswa menulis paper tentang topik-topik yang telah ditentukan, mempresentasikannya dan mendiskusikannya di kelas. Kualitas paper, presentasi, dan keaktifan menghidupkan kelas menjadi fokus penilaian.

  1. TIME LINE TOPIK-TOPIK PERKULIAHAN
No.
Tanggal
Topik-topik Perkuliahan
Sumber
1
5 Okt 2009

Orientasi Kuliah, Penugasan dan Kontrak Belajar, serta mengerti karakter dasar berpikir filsafat

2
12 Okt 2009
Pengantar tentang Epistemologi sebagai bagian dari Filsafat Ilmu
·         Cohen, Robert S. and Wartofsky (eds.) Epistemology, Methodology, and The Social Sciences.
·         Dancy, Jonathan, An Introduction to Contemporary Epistemology. Oxford: Blackwell Publishers Ltd, 1996.
·         Ralph Baergan, Contemporary Epistemology, Fort Worth: Harcourt Brace and Company, 1995.
·         Losee, John. A Historical Intodruction to the Philosophy of Science. New York: Oxford University Press, 2001.

3
19 Okt 2009
Epistemologi Induktivisme Francis Bacon dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Peter Urbach, Francis Bacon's Philosophy of Science, Open Court Publishing Co., 1987
·         Anthony Qunton, Francis Bacon, Oxford, Toronto, Melbourne: Oxford University Press, 1980.
4
26 Okt 2009
Epistemologi Rasionalisme (René Descartes) dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Collins, Arthur W. Thought and Nature, Studies in Rationalist Philosophy. Notre Dame, Indiana: University of Notre Dame Press, 1985.
·         Descartes, René. “Meditations I and II”, dalam John R. Burr and Milton Goldinger (eds.), Philosophy and Contemporary Issues. New York, London: Macmillan Publishing Co., Inc., Collier Macmillan Publishers, 1980.
·         Alim Roswantoro, “Tuhan dalam Rasionalisme Descartes dalam Jurnal Ilmu-ilmu Ushuluddin Esensia, Volume 9, No. 1, Januari 2008.

5
2 Nop 2009
Epistemologi Sintesisme Empirisisme-Rasionalisme Immanuel  Kant dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Kant, Immanuel. Critique of Pure Reason. Trans. by J.M.D. Miklejohn. New York: Promotheus Books, 1990.
·         Alim Roswantoro “Logika Transendental Kant dan Relevansinya bagi Humanitas Kontemporer” dalam Zubaedi dkk Filsafat Barat, Yogya: Arruz, 2007
6
9 Nop 2009
Epistemologi Positivisme Auguste Comte dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Auguste Comte, The Positive Philosophy, trans. Harried Martineau, New York: AMN Press Inc, 1974.
·         Koento Wibisono, Arti Perkembangan menurut Filsafat Positivisme Auguste Comte, Yogya: UGM Press, 1983.
·         John Stuart Mill, Auguste Comte and Positivism, Michigan: Ann Arbour Paperback, 1961.
7
16 Nop 2009
Epistemologi Pragmatisme John Dewey dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Dewey, John, Essay in Experimental Logic, Chicago: Chicago University Press, 1916.
·         Dewey, John, Experience and Education, New York: Mcmillan, 1938.

23 Nop 2009
Epistemologi Hermeneutika Gadamer dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Hans-Georg Gadamer, Truth and Methods, trans. by Sheed and Ward Ltd., New York: the Seabury Press, 1975
·         Alim Roswantoro, “Tradisi sebagai Rumah dan Bahasa sebagai Jendela Being: Menelusuri Metafisika Gadamer dalam Hermeneutika Filosofisnya” dalam Zubaedi dkk, Filsafat Barat. Yogya: Arruz, 2007.
8
30 Nop 2009
Epistemologi Eksistensialisme Muhammad Iqbal dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Muhammad Iqbal, The Reconstruction of Religious Thought in Islam, New Delhi: Nusrat Ali Nasri for Kitab Bhavan, 1981.
·         Alim Roswantoro, Gagasan Manusia Otentik dalam Eksistensialisme Religius Muhammad Iqbal, Yogyakarta, Idea Press, 2009.
10
7 Des 2009
Epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani Al-Jabiri dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         Abed al-Jabiri, Bunyah al ‘Aqlu al ‘Araby, Beirut: Dar al Markaz al Tsaqafi al Arabi, 1993.
·         Abed al-Jabiri, Post Tradisonalisme Islam, peny. Ahmad Baso, Yogyakarta:LKiS, 2000
·         Abed al-Jabiri, Al-Khitab Al-‘Arabi Al-Mu’asir, Beirut: Al-markaz al tsakafi al-‘araby, 1994
·         Abed al-Jabiri, at-Turats wa al-Hadatsah Beirut: Almarkas dirasaat alwahdah al ‘arabiyah: 1991
11
14 Des 2009
Epistemologi M. Arkoun dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         M. Arkoun, Arab Thought, ed. S.Chand, New Delhi, 1988.
·         M. Arkoun, Rethinking Islam : Common questions, Uncommon answers, Westview Press, Boulder 1994.
·         M. Arkoun, The concept of revelation : from the people of the book to the societies of the book, Claremont Graduate School, Claremont, California 1988.
·         M. Arkoun, The Unthought in Contemporary Islamic Thought, London 2002.
12
21 Des 2009
Epistemologi Keilmuan Interkonektif-Integratif M. Amin Abdullah dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
·         M. Amin Abdullah, Islamic Studies di Perguruan Tinggi: Pendekatan Integratif-Interkonektif, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
·         M. Amin Abdullah, Falsafah Kalam di Era Posmodernisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995.
·         M. Amin Abdullah, Studi Agama: Normativitas atau Historisitas?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1996.

  1. BACAAN PENGANTAR
Cohen, Robert S. and Wartofsky (eds.), Epistemology, Methodology, and The Social Sciences.
Dancy, Jonathan, An Introduction to Contemporary Epistemology. Oxford: Blackwell Publishers Ltd, 1996.
Chalmers, A.F.. What is This Thing Called Science?An Assassment of the Nature and Status of Science and Its Methods. Queensland: University of Queensland Press, 1976.
Charlesworth, Max. Science, Non-Science, & Pseudo-Science. Burwood: Deakin University Press, 1982.
Losee, John. A Historical Intodruction to the Philosophy of Science. New York: Oxford University Press, 2001.
Ladyman, James. Understanding Philosophy of Science. London & New York: Routledge, 2002.
Mustansyir, Rizal dan Munir, Misnal. Filsafat Ilmu. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.
Suriasumantri, Jujun S. Ilmu dalam Perspektif, Sebuah Kumpulan Karangan tentang Hakikat Ilmu Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003.
Hardiman, F. Budi. Melampaui Positivisme dan Modernitas Diskursus Filosofis tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas. Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003.
Hardiman, F. Budi. Filsafat Modern dari Machiavelli sampai Nietzsche Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2004.
Gerald, Gutek L, Philsophical and Ideological Perspectives on Education, New Jersey: Prentice Hall, Englewood Cliffs, 1988.
Suppe, Frederick (ed.), The Structure of Scientific Theories, Urbana dan Chicago: University of Illinois Press, 1977.

PEMBAGIAN TUGAS
FILSAFAT ILMU:  TOPIK-TOPIK EPISTEMOLOGI
PRODI PENDIDIKAN ISLAM REGULER
KONSENTRASI MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM A
T.A. 2010/2011

No.
Tanggal
Topik-topik Perkuliahan
Petugas (Mahasiswa)
1
Selasa, 28 Sept 2010
Orientasi Kuliah, Penugasan dan Kontrak Belajar, serta mengerti karakter dasar berpikir filsafat
Dosen
2
Selasa, 5  Okt 2010
Pengantar tentang Epistemologi sebagai bagian dari Filsafat Ilmu
Dosen
3
Selasa, 12  Okt 2010
Epistemologi Induktivisme Francis Bacon dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Ach. Khatib, S.Pd.I
4
Selasa, 19  Okt 2010
Epistemologi Rasionalisme René Descartes dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Ahmad Benteng Imam Syubli G.
Addin Arsyadana, S.Pd.I
5
Selasa, 26  Okt 2010
Epistemologi Sintesisme Empirisisme-Rasionalisme Immanuel  Kant dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Ari Susanto
6
Selasa, 2  Nop 2010
Epistemologi Positivisme Auguste Comte dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
M. Alfitrhrah Arufa, S.Pd.I
7
Selasa, 9  Nop 2010
Epistemologi Pragmatisme John Dewey dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Hartonno, S.Pd.I
8
Selasa, 16 Nop 2010
Epistemologi Hermeneutika Gadamer dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Ach. Ridlowi, S.H.I
9
Selasa, 23 Nop 2010
Epistemologi Eksistensialisme Muhammad Iqbal dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Mulyono Priyono
10
Selasa, 30 Nop 2010
Epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani Al-Jabiri dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Falihun Nusro
Zainul Arifin
11
Selasa, 14 Des 2010
Epistemologi M. Arkoun dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Mustajab, S.Pd.I
12
Selasa, 21 Des 2010
Epistemologi Keilmuan Interkonektif-Integratif M. Amin Abdullah dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).
Amalia Yeni Susanti, S.Pd.I
Silvi Tsuraya, S.Pd.I

20 September 2010
Dosen Pengampu: Dr. Alim Roswantoro, M.Ag.

PEMBAGIAN TUGAS
FILSAFAT ILMU:  TOPIK-TOPIK EPISTEMOLOGI
PRODI PENDIDIKAN ISLAM REGULER
KONSENTRASI MANAJEMEN DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN ISLAM B
T.A. 2010/2011

No.
Tanggal
Topik-topik Perkuliahan
Petugas (Mahasiswa)
1
Selasa, 28 Sept 2010
Orientasi Kuliah, Penugasan dan Kontrak Belajar, serta mengerti karakter dasar berpikir filsafat
Dosen
2
Selasa, 5  Okt 2010
Pengantar tentang Epistemologi sebagai bagian dari Filsafat Ilmu
Dosen
3
Selasa, 12  Okt 2010
Epistemologi Induktivisme Francis Bacon dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

4
Selasa, 19  Okt 2010
Epistemologi Rasionalisme René Descartes dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

5
Selasa, 26  Okt 2010
Epistemologi Sintesisme Empirisisme-Rasionalisme Immanuel  Kant dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

6
Selasa, 2  Nop 2010
Epistemologi Positivisme Auguste Comte dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

7
Selasa, 9  Nop 2010
Epistemologi Pragmatisme John Dewey dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

8
Selasa, 16 Nop 2010
Epistemologi Hermeneutika Gadamer dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

9
Selasa, 23 Nop 2010
Epistemologi Eksistensialisme Muhammad Iqbal dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

10
Selasa, 30 Nop 2010
Epistemologi Bayani, Irfani, dan Burhani Al-Jabiri dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

11
Selasa, 14 Des 2010
Epistemologi M. Arkoun dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).

12
Selasa, 21 Des 2010
Epistemologi Keilmuan Interkonektif-Integratif M. Amin Abdullah dan relevansinya bagi ilmu pendidikan (Islam).


20 September 2010
Dosen Pengampu: Dr. Alim Roswantoro, M.Ag.

KETENTUAN PENULISAN PAPER MAHASISWA :

  1. Paper ditulis dengan ketikan 1,5 spasi, font Time New Roman 12.
  2. Tebal tulisan minimal 10 halaman dan maksimal 30 halaman.
  3. Penulisan footnote diharuskan untuk menunjukkan darimana kutipan statemen dari buku atau artikel diambil.
  4. Istilah dalam bahasa asing diketik miring
Paper harus telah dikumpulkan kepada Dosen sebelum waktu presentasi.

CONTOH FORMAT PAPER
  1. Pendahuluan
  2. Kehidupan Bertrand Russell
  3. Kritik Bertrand Russell terhadap Sistem Pengetahuan
  4. Sistem dan Metode Ilmu Yang Ditawarkan Bertrand Russell
  5. Konstruksi Epistemologis Bertrand Russell
1.      Sumber dan Hakikat Pengetahuan
2.      Alat Pengetahuan
3.      Teori atau Metode Memperoleh Pengetahuan
4.      Teori Kebenaran Pengetahuan
5.      Pengujian Kebenaran Pengetahuan
  1. Relevansinya bagi Ilmu-ilmu Sosial-Keagamaan
  2. Penutup
NB.: ini hanya sekedar contoh, redaksinya tidak harus kaku seperti tertulis dalam contoh di atas, bebas menurut kreativitas dan hasil bacaan saudara.

Contoh Pengutipan dalam bentuk footnote:
Filsafat aliran eksistensialisme[1] merupakan bagian dari filsafat Abad ke-20, bahkan tidak sekedar bagian, lebih dari itu merupakan mata rantai kelanjutan dari proses pemikiran filsafat di dunia Barat. “Filsafat Abad ke-20 merupakan bagian dari dunia Abad ke-20. Jika orang hendak memahami sesuatu tentang dunia itu, dia harus pula mengetahui tentang filsafatnya.”[2] Dengan mengetahui filsafatnya, orang akan dapat memahami tentang manusianya.[3] Sebab filsafat hanyalah didapat di dalam dan di antara manusia yang berpikir.[4] Jean Wahl menegaskan bahwa “to begin with, we must contrast the philososphy of existence to classical conceptions of philosophy to be found in, say, Plato, Spinoza, and Hegel.[5] (Untuk memulainya, kita harus mempertentangkan filsafat eksistensi dengan konsepsi-konsepsi klasik filsafat yang dapat ditemukan dalam, katakan, Plato, Spinoza, dan Hegel.). Tanpa keraguan, orang juga dapat menelusuri filsafat eksistensi ke belakang pada Scheling, seorang filosof yang dikenal Kierkegaard. Dapat juga dilacak pada Kant, yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat menyimpulkan eksistensi dari esensi dan ia menolak bukti ontologis. Bisa juga kembali ke Pascal dan Saint Agustinus yang menggantikan spekulasi murni dengan suatu jeni pemikiran yang erat bertalian dan dekat dengan person.[6]
Karena eksistensialisme menekankan diktum bahwa “there is no other universe than the human universe[7] (tidak ada alam lain selain alam manusia.), ini berarti semesta dari subjektivitas, tepatnya intersubjektivitas, maka perlu juga diketahui problem dan status ontologis manusia dalam tradisi pemikiran filsafat sebelum eksistensialisme dan aliran-aliran semacamnya muncul. Manusia sebagai refleksi kefilsafatan telah menjadi persoalan dasar dalam tradisi filsafat. Ini berarti bahwa setiap pembicaraan dan pembahasan persoalan-persoalan filsafat membawa konsekuensi pada perumusan ontologis tentang manusia.[8]


[1] Harry Burrows Acton, “Existentialism”, dalam Encyclopedia Britannica, a New Survey Universal Knowledge, vol. VIII, (Chicago: Encyclopedia Britannica Inc., William Benton Publisher, 1966), hlm. 964.
[2] R. F. Beerling, Filsafat Dewasa Ini (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), 7.
[3] Ibid.
[4] Ibid., 8-9.
[5] Jean Wahl, A Short History of Existentialism, trans. Forrest Williams and Stanley Maron (New York: Philosophical Library, 1949), hlm.2.
[6] R. F. Beerling, Filsafat Dewasa Ini, hlm. 10.
[7] Harold H. Titus, dkk, Persoalan-persoalan Filsafat, terj. H.M. Rasjidi (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hlm. 382.
[8] Muhammad Mastury, “Filsafat Manusia menurut Ibnu Kholdun” dalam Al-Jami’ah, No. 31 Th. 1984: 15-16.